Soto Tapak Siring

tetap pada soto yang umum nya sobat dikuliner, dengan sajian bumbu yang sudah turun menurun yang membuat Soto Tapak siring milik pak H. Bakri sangat ramai pengunjung.
beliau yang sudah mempunyai usaha sotonya ini sejak tahun 1985, terletak kurang lebih 450 meter dari arah kampus A UNAIR lumayan dekat bagi para mahasiswa jika ingin sekedar sarapan ataupun makan siang.

soto tapak siring surabaya ala mydikuliner
(titofebrian.com)

pak H. Bakri setiap hari memerlukan kurang lebih hampir 20 kilogram jahe, bawang merah, dan cabe yang tak kalah lupa untuk bahan sotonya. warung soto ini tidak heran jika sudah memiliki pelanggan yang setia hati penggemarnya.
untuk pengunjung baru yang akan menikmati semangkuk sop buntut atau spesial ini cukup dengan harga Rp. 20,000, untuk minumnya sendiri anda bisa memilih es teh, es jeruk dan banyak varian macam softdrink.
warung Soto Tapak Siring pak H. Bakri buka mulai pukul 07.00 - 21.00 WIB. cukup lumayan menggugah selera bukan?

Mudahkah memilih ikan segar?

Sebagian sobat dikuliner pasti pernah membeli ikan tetapi tidak segar seperti apa yang diinginkan sesuai harapan, karena mungkin penjual dengan cara cara tertentu menarik pembeli dengan membuat ikan-ikan yang dijual nampak segar walaupun sesungguhnya ikan itu sudah beberapa hari dalam es.

bagaimana cara memilih ikan segar
(khasiat.co.id)

untuk dapat membedakan yang mana ikan segar dan mana ikan busuk ada beberapa cara dari melihat mata ikan, insang, lendir, dan warna kulit.
berikut ulasan tips memilih ikan segar untuk sobat dikuliner semua:

1. Dari mata ikan
mata ikan yang segar cenderung terang, menonjol, bening dan sedikit cembung. tetapi beda lagi dengan ikan busuk, matanya memliki cir redup terbenam, tertutup, lendir, dan sedikit berwarna kelabu

2. Dilihat dari Insang ikan
Insang pada ikan yang segar berwarna merah sampai merah tua, terang dan cerah, serta ketika kita cium tidak berbau.
sedangkan insang ikan busuk lebih pucat warnanya, kotor, berlendir, dan berbau busuk.

3. Dirasakan dengan lendir ikan
lendir ikan segar cenderung berwarna cemerlang dan transparan sedangkan yang busuk cenderung kekuning-kuningan dan berwarna seperti susu.
biasanya ikan segar lendirnya tidak mengeluarkan bau "anyir"

4. Kulit ikan
warna kulit ikan yang masih segar, apapun warnanya yang pasti tidak pudar dan sisik ikan yang baru cenderung mengkilap. sebaliknya pada ikan yang busuk jika ikan itu sudah didinginkan, memang ada beberapa tanda kebusukan yang bisa disamarkan, namun untuk ketiga poin diatas tidak bisa dibohongi.


Inikah makanan yang dapat percepat penuaan?

fakta atau mitos makanan mempercepat penuaan
(hipwee.com)

lezatnya steak, sosis goreng, keripik kentang atau bahkan minuman seperti coca cola dan soda siapa sih yang tidak suka? makanan semua memang membuat kita sensasi dan kenikmatan yang amat samat luar biasa.
ada beberapa para peneliti memberikan paparan tentang  makanan jenis - jenis tersebut dapat mempercepat proses penuaan. sebagian beralasan karena beberapa makanan tersebut mengandung kadar lemak dan gula yang sangat tinggi. yang merupakan berdampak kurang baik untuk tubuh.
beberapa makanan yang dapat membuat proses penuan lebih cepat:

1. Minuman Berkarbonasi
minuman jenis ini mengandung kadar gula tinggi dan rendah nutrisi, kandungan gula yang terdapat pada minuman ini juga memicu obesitas, meningkatkan risiko hipertensi, sakit jantung, stroke dan diabetes.

2. Kopi
kandungan caffeine di dalam kopi yang belum banyak diketahui banyak orang caffeine adalah zat ini ternayata dapat meningktakan hormon stres. kopi banyak diminum agar membuat terjaga selama berjam jam.
padahal yang dapat menyebabkan kontribusi terbesar dari penuaan dini adalah hormon stres yang disebut kortisol, apabila kadar kortisol melambung otomatis akan membuat otot - otot menjadi letih. sehingga dapat cepat menyusut.

3. Daging merah
di sisi lain daging merah mengandung protein yang penting bagi perbaikan ringan, tetapi terlalu banyak menyantap protein hewani juga bisa memicu hilangnya kadar kalsium dari tulang sehingga mengundang resiko osteoporosis.